Kayuagung (ANTARA) - Badan Nasional Narkotika (BNN) Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan menegaskan penanganan penyintas narkoba mempunyai prosedur khusus untuk merespons video viral berisikan warga setempat yang mendatangi Gubernur Jawa Barta Dedi Mulyadi meminta agar anaknya dimasukkan ke barak militer.
"Kami siap membantu secara gratis. Yang bersangkutan akan kami asesmen dulu untuk menentukan tingkat ketergantungannya guna menentukan metode rehabilitasi, apakah rawat jalan atau rawat inap," kata Kepala Badan Nasional Narkotika Kabupaten BNN Kabupaten OKI, AKBP Gendi Maryanto di Kayuagung, Jumat.
Sebelumnya, dalam postingan media sosial instagram milik Dedi Mulyadi diketahui pasangan suami istri asal OKI bersama putranya mendatangi Rumah Dinas Gubernur Jawa Barat itu di Gedung Pakuan untuk memasukkan putranya ke Barak Militer. Ini lantaran putranya yang masih duduk di bangku kelas 10 SMK jurusan teknik perbengkelan itu telah menggunakan narkoba jenis sabu-sabu.
Ia menjelaskan penanganan narkoba berbeda dengan kenakalan remaja biasa, karena ada tahap serta perlakuan khusus yang harus diterapkan dalam proses rehabilitasinya.
"Ada proses detoksifikasi, perlakuan, terapi perorangan, terapi kelompok hingga konseling dan lain lainnya, yang dinilai lebih efektif untuk menangani seseorang yang sudah terkontaminasi oleh zat terlarang," jelasnya.
Menurutnya, pendisiplinan anak-anak bermasalah bisa melalui barak militer, akan tetapi untuk anak nakal yang sudah terjerumus memakai narkoba harus memerlukan perlakuan khusus.
Pengguna narkoba yang secara sukarela mendaftar untuk rehabilitasi ke Badan Narkotika Nasional (BNN) tidak akan dipidana, melainkan akan direhabilitasi secara gratis.
"Ini sesuai dengan regulasi, dimana pemakai narkoba diwajibkan menjalani rehabilitasi, bukan lagi hukuman pidana penjara dan biayanya gratis di tanggung negara," ujarnya.
Selain itu, BNN OKI mencatat sepanjang tahun 2024 sebanyak 37 orang penyalahgunaan telah direhabilitasi melalui BNNK OKI dengan rincian 30 orang penyalahguna yang direhabilitasi rawat jalan oleh BNNK OKI dan 7 orang penyalahgunaan yang direhabilitasi rawat inap/rujukan ke Balai Rehabilitasi BNN.
BNN memiliki asesor dan konselor yang sudah sertifikasi yg bisa menentukan perlakuan yang tepat untuk diterapkan sesuai tingkat keparahan anak.
Dalam bidang pencegahan, BNN OKI telah melaksanakan advokasi melalui rakor, membangun jejaring, asistensi, intervensi, supervisi, monev, bimtek, informasi dan edukasi.
Pihaknya juga melaksanakan pencegahan melalui program remaja sebaya tahun 2024 yang dilaksanakan di lima sekolah, yaitu, SMPN 1 Kayuagung, SMPN 5 Kayuagung, SMPN 6 Kayuagung, SMP IT Bina Insani dan MTS Manbaul Ulum Islamiyah.
"Bidang pemberdayaan masyarakat, BNNK OKI melaksanakan sosialiasi ke sekolah tingkat SMA dan SMK di OKI, termasuk di desa, dinas, kelurahan dan kecamatan serta perusahaan perkebunan," kata Gendi.
Terkait warga OKI temui Dedi Mulyadi, BNN sebut penanganan penyintas narkoba punya prosedur khusus

Logo - Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia. ANTARA/HO/bnn.go.id/pri.