Jamaah calon haji diingatkan simpan energi demi bisa selesaikan rangkaian lontar jumroh

id lontar jumroh,wukuf di arafah,ibadah haji,Jamaah calon haji diingatkan simpan energi,menag,menteri agama

Jamaah calon haji diingatkan simpan energi demi bisa selesaikan rangkaian lontar jumroh

Jamaah calon haji dari berbagai negara melakukan Tawaf di Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi, Jumat (30/5/2025). Pemerintah Arab Saudi menetapkan Idul Adha jatuh pada hari Jumat (6/6), sedangkan Hari Arafah (Wukuf di Arafah) sebagai rangkaian puncak musim haji pada 5 Juni 2025 yang akan diikuti 1,83 juta muslim dari berbagai penjuru dunia termasuk dari Indonesia yang tahun ini memiliki kuota sebanyak 221.000 jamaah. ANTARA/Andika Wahyu/YU

Makkah (ANTARA) - Jamaah calon haji asal Indonesia diingatkan untuk menyimpan energi demi bisa selesaikan rangkaian lontar jumroh yang merupakan puncak ibadah.

Menteri Agama Nasaruddin Umar meminta jamaah calon haji untuk menghindari aktivitas tak esensial ketika berada di Mina dan harus mengelola kesiapan fisik serta tenaga demi bisa menyelesaikan seluruh rangkaian lontar jumrah.

"Kalau wukuf di Arafah itu ibarat transit, maka di Mina inilah puncaknya. Kalau kita tidak menghemat energi, bisa bermasalah nanti saat puncak pelaksanaan (lempar jumrah)," ujar Menag di Makkah, Senin.

Pernyataan Menag tersebut disampaikan saat meninjau langsung kesiapan tenda-tenda serta fasilitas di kawasan Mina jelang puncak haji 1446 Hijriah/2025 Masehi.

Menag mengimbau jamaah untuk menghindari paparan sinar matahari secara langsung, terutama pada siang hari. Jamaah disarankan menggunakan payung, membasahi kepala dengan air, serta memanfaatkan waktu sore atau malam hari untuk aktivitas di luar tenda.

"Jangan berkumpul di bawah panas yang sangat terik. Gunakan waktu dengan bijak agar tetap sehat sampai akhir ibadah," ujarnya.

Menag juga mengingatkan agar jamaah memprioritaskan ibadah wajib dan tidak menguras tenaga untuk aktivitas yang tidak esensial.

"Kami imbau jamaah jangan terlalu banyak keliling, jalan-jalan ke mana-mana. Fokuslah untuk menyimpan energi," katanya.

Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa sebagian tenda jamaah Indonesia berjarak sekitar tiga kilometer dari lokasi lontar jumrah, sementara sebagian lainnya mencapai hingga tujuh kilometer satu arah.

"Jadi bisa mencapai 14 kilometer pulang-pergi. Kita bersyukur tahun ini lokasi tenda jamaah Indonesia relatif lebih dekat dan tidak ditempatkan di Mina Jadid," ujarnya.

Pemerintah Indonesia, kata dia, sejak awal telah berkoordinasi dengan otoritas Arab Saudi agar jamaah mendapatkan lokasi yang sesuai dan ideal, termasuk menghindari penempatan di wilayah yang secara fikih dinilai di luar batas Mina oleh sebagian ulama.

Ia apresiasi upaya Pemerintah Arab Saudi atas perbaikan sistem manajemen crowd control yang diterapkan pada musim haji tahun ini.

"Kita bersyukur ada bangunan dan infrastruktur baru, termasuk akses tangga dan jalur evakuasi. Ini semua mendukung kelancaran dan keamanan jamaah," ujarnya

OSZAR »